Penyakit-penyakit Karena Kurang Serat - Berita di seluruh pelosok dunia seakan tidak pernah berhenti. Selama bumi berputar di situ AsalBerbagi.com akan kembali membagikan informasi - informasi yang menarik untuk Anda sekalian. Di blog yang informatif ini Anda akan memperoleh informasi, tips, trik atau apapun yang Anda cari di internet secara jelas dan gamblang. Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan Anda, silahkan dibaca artikel menarik berikut ini. Selamat membaca.
Penyakit-penyakit Karena Kurang Serat
Pola makan kaya serat tidak hanya membuat anda merasa kenyang dan melancarkan pencernaan, tetapi juga menjadi cara ampuh untuk melawan penyakit.
Beberapa penyakit yang mungkin diakibatkan oleh kurangnya serat antara lain:
Kolesterol tinggi atau penyakit jantung
Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang rendah kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya, serta tinggi akan sayuran dan gandum utuh, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% hingga 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air dan dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air bersifat mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkannya dari sistem pencernaan. Hal inilah yang membuat kolesterol dalam darah turun, dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam pembuluh arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat yang larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kacang kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa sayuran.
Diabetes
Serat tak hanya membantu penanganan diabetes, tetapi juga menjadi pencegahan yang efektif. Diet kaya serat terbukti dapat mengurangi risiko diabetes hingga 28%. Sedangkan pola makan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko wanita dalam menciptakan diabetes tipe II.
Kanker
Sekitar 1 atau 3 kematian akibat kanker diakibatkan oleh pola makan yang salah, demikian menurut National Cancer Institute. Menurut hasil penelitian, diet yang rendah lemak dan tinggi serat seperti gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa kanker, termasuk kanker usus dan kanker anus.
Hemorrhoids
Hemorrhoids, atau vena yang membengkak di dekat anus dan usus besar bagian bawah, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan saat BAB. Mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan gandum utuh, serta minum cukup banyak air, dapat membantu mencegah dan menyingkirkan hemorrhoids. Karena, feses yang Anda hasilkan lunak, sehingga dapat melewati sistem pencernaan dg mudah. Bila feses keras sehingga menimbulkan perdarahan, segera konsultasikan dg dokter. Hal ini bisa merupakan tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Irritable bowel syndrome (IBS)
Saat perut bergejolak, saraf-saraf dan otot-otot pada usus besar menjadi sangat sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, perut bisa kram, kembung, ingin kentut terus karena penuh gas, diare, dan konstipasi. IBS memang tidak ada obatnya, namun gejalanya dapat dikurangi dg mengonsumsi obat-obatan, mengurangi stres, dan menghindari pemicunya, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman bersoda. Serat, seperti yang terdapat pada dedak atau bekatul, gandum utuh, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong), sehingga anda tak perlu ngeden untuk mengeluarkannya.
Jika anda tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan anda, lakukan secara berangsur-angsur. Selain itu, jangan berlebihan mengonsumsinya, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram, gas dalam perut, kembung, dan diare. Anda bisa mencegah masalah ini dg menambahkan beberapa gram serat saja setiap hari. Cara yang mudah untuk melengkapinya adalah dg minum dua cangkir minuman bebas kalori setiap selesai makan.
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog yang sederhana ini. Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda cari di blog ini. Terakhir admin sampaikan, bookmark blog ini untuk selalu mendapatkan informasi seputar dunia teknlogi, kesehatan dan gaya hidup baik Indonesia maupun internasional dalam genggaman Anda. Untuk informasi sebelumnya bisa Anda baca di
Kotoran Hewan yang Jadi Makanan/Minuman Manusia